Jombang, Gerdupapak.com – Bank Indonesia (BI) gelar Jombang Goes Digital dalam rangkaian pekan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Nasional tahun 2024. Dihadiri Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo, Sekretaris Daerah Agus Purnomo, kepala OPD, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Siti Senorita Printaningrum, serta seluruh peserta.

Jombang Goes Digital mendatangkan Narasumber dari Bank Indonesia Defrialdi Bramasta dan Sheby Sara Sandy serta narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indrawan Nugroho Utomo Analis Senior – Bidang Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, OJK Kantor Regional IV Jawa Timur.

Edukasi Keuangan Digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bertujuan untuk lebih meningkatkan transaksi nontunai di kalangan masyarakat. Hal ini disampaikan Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Siti Senorita Printaningrum ketika diwawancara di gedung Hotel Yusro Jombang, Kamis (15/8/2024).

“ Kami berharap kepada seluruh masyarakat agar lebih mengenal mengenai keuangan digital, penggunaan QRIS dan mengetahui keamanan dalam bertransaksi Nontunai,” ujarnya.

Bagi pengguna QRIS (Konsumen) dalam bertransaksi tidak ada beban biaya, biaya ditanggung oleh UMKM, untuk UMKM mikro transaksi dibawah 100 ribu rupiah tidak dipungut biaya atau 0 persen sedangkan diatas 100 ribu rupiah akan dikenakan biaya 0,3 persen serta bagi SPBU dikenakan 0,4 persen.

“ Jika kita melakukan transaksi dan pada saat jaringan lemah atau terputus transaksi tidak bisa dilanjutkan,dan apabila sudah terdebit maka bisa dilaporkan pada pihak jasa pembayarannya dan akan dikembalikan uangnya,” tuturnya.

Ditempat sama Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menyampaikan, hadirnya Bank Indonesia ke Jombang merupakan suatu kehormatan yang menjadikan jombang sebagai ikon atau pilot projek dalam pagelaran Jombang Goes Digital.

“ Momentum ini mari kita manfaatkan untuk edukasi dan pencerahan bagi masyarakat Jombang untuk lebih mengenal transaksi nontunai seperti QRIS,” ungkapnya.

Teguh berharap agar seluruh warga Jombang merasakan kebermanfaatan dari QRIS, transaksi lebih mudah, dan lebih aman tanpa harus membawa uang tunai.

Teguh menambahkan, berdasarkan dari data bank indonesia, nominal transaksi QRIS di jombang pada juni 2024 sebesar Rp. 28,63 milyar atau meningkat 1,16 persen dengan volume transaksi sebesar 279 ribu transaksi, adapun jumlah merchant QRIS sebanyak 78.791 (tujuh puluh delapan ribu tujuh ratus sembilan puluh satu) merchant. selanjutnya, dari sisi indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ietpd) pada semester i 2024 mencapai 93,8 persen atau berada pada kategori “digital”. pungkasnya. (Rd/Nyf).