Jombang, Gerdupapak.com – Pemerintah Kabupaten Jombang gelar program percepatan penurunan angka stunting dengan tema BESUT BUKA GERBANG EMAS (Berantas Stunting dengan Gerakan Jombang Eliminasi Masalah Stunting) dilaksanakan di Puskesmas Tembalang Jombang. Dihadiri Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo, Kepala DPPKB-PPPA dr. Pudji Umbaran, Kepala Dinkes dr Hexawan Tjahja Widada, Kepala DPMD Sholahuddin Hadi Sucipto, Camat Tembelang Agus Santoso, perwakilan Kejaksaan Negeri Jombang, Kepala Puskesmas Tembelang Dr Puguh Hari Subagia, Kepala puskesmas Jatiwates Sonni Eko Wicaksono, Kepala Desa se Kecamatan Tembelang

Permasalah Stunting merupakan permasalahan yang masih menjadi perhatian serius dan harus segera diselesaikan, karena dampaknya yang dapat merusak masa depan anak anak bangsa. Hal ini disampaikan Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo ketika sambutan. Rabu (25/9/2024).

“ Diperlukan penanganan dan pencegahan stunting yang konvergen (memusat) dan terintegrasi dengan pendekatan multi sektor, selain itu konsep Pentahelix juga sangat berperan penting yang melibatkan lima unsur, yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media, untuk bersinergi dalam menyelesaikan persoalan stunting,” ujarnya.

Lanjut Teguh, sinergi tidak hanya berbentuk kebijakan dan program namun juga diperlukan kesadaran kolektif untuk terus bekerja sama, bergandengan tangan, bahu membahu dari semua sektor dalam menyelesaikan angka stunting.

“ Bukti nyata kebersamaan terlihat dalam langkah konkret yang di ambil melalui intervensi spesifik yang di beri akronim BESUT BUKA GERBANG EMAS (Berantas Stunting dengan Gerakan Jombang Eliminasi Masalah Stunting), kegiatan tatalaksana balita stunting dilakukan oleh dokter spesialis anak yang tersebar keseluruh puskesmas di kabupaten Jombang,” ucapnya.

Menurut Pj Bupati Jombang, masih ada salah satu permasalahan yang dihadapi adalah banyaknya balita stunting yang tidak dapat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis anak yang mengakibatkan tatalaksana stunting belum bisa terlaksana secara optimal.

“ Saya berharap dengan adanya program ini stunting di kabupaten Jombang akan mencapai zero, sehingga generasi masa depan di kabupaten Jombang menjadi generasi yang berkualitas untuk mendukung target Indonesia Emas di tahun 2045,” harapnya.

Senada, Kepala DPPKB-PPPA Dr. Pudji Umbaran menyampaikan, program BESUT BUKA GERBANG EMAS (Berantas Stunting dengan Gerakan Jombang Eliminasi Masalah Stunting) merupakan program lanjutan dari program sebelumnya yakni layanan fast track yang ada di rumah sakit tanpa dipungut biaya dan tanpa antrian namun dirasa kurang optimal, oleh karena itu pemerintah melakukan langkah jemput bola dengan menghadirkan dokter spesialis anak ke 34 puskesmas di 21 kecamatan di kabupaten Jombang.

“ Tujuan dari program ini adalah sebagai upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten Jombang, serta untuk meningkatkan sinergitas semua stakeholder dalam unsur Pentahelix dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di kabupaten Jombang,” ungkapnya.

Perlu diketahui pada bulan Agustus 2024 di Kabupaten Jombang tercatat angka stunting tercatat 3.553 anak atau setara dengan 4,86% dari total 73.104 bayi yang ada di kabupaten Jombang, trend ini tergolong mengalami penurunan daripada bulan Juli 2024 yang mencapai 3.811 atau setara dengan 5,33%

Ditempat sama kepala puskesmas Tembelang Dr. Puguh Hari Subagiaketika diwawancarai menyampaikan, prinsip dari kegiatan ini merupakan sebagian bukti nyata upaya percepatan pemberantasan angka stunting di Kabupaten Jombang.

“ Program ini dilakukan dengan pemberian susu kepada anak anak yang mengalami gizi kurang selama 3 bulan sesuai dengan anjuran dari dokter spesialis anak yang didatangkan,” sampainya.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut program dari pemerintah sangat luar biasa, terlihat dari banyaknya orang tua dan anak yang merasa terbantu dengan adanya program Besut Buka Gerbang Emas di Puskesmas Tembelang.

“ Besut Buka Gerbang Emas diikuti oleh 40 anak stunting dari gabungan Puskesmas Tembelang dan Puskesmas Jatiwates, dengan spesifikasi 20 anak per puskesmas,” paparnya.

Kepala Puskesmas Tembelang menegaskan, penyelesaian angka stunting di kabupaten Jombang bukan hanya tugas dari pemerintah dan Puskesmas, tetapi unsur Pentahelix juga sangat berperan penting untuk pemberantasan angka stunting di Kabupaten Jombang.

“ Kami berharap program ini terus dilakukan, karena pemenuhan gizi kepada anak sangat penting bagi masa depan anak bangsa, dan menjadikan Kabupaten Jombang, zero stunting,” pungkasnya. (Rd/Nyf).