Jombang, Gerdupapak.com – Dalam Rangkaian Jombang Fest 2024 Pemerintah Kabupaten Jombang gelar Seminar Kebangsaan dengan tema “Jejak Tokoh Bangsa di Kabupaten Jombang”, dibuka Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo. Dihadiri seluruh Kepala OPD, Pendiri Yayasan Aku dan Sukarno Bapak Roso Daras, Budayawan Binhad Nurrohmad. Guru sejarah lingkup pemerintah kabupaten Jombang, dan dengan mendatangkan Narasumber Sejarawan dan Akademikus Anhar Gonggong.

Baru-baru ini sempat beredar perbincangan hangat di berbagai platform media sosial tentang sebuah klaim bahwa Soekarno sebenarnya lahir di Jombang bukan di Surabayai. Diskusi lahirnya Soekarno menarik perhatian banyak pihak termasuk para sejarawan dan masyarakat luas.

Untuk menggali lebih dalam mengenai jejak sejarah lahirnya Soekarno pemerintahan Kabupaten Jombang merasa perlu untuk menyelenggarakan seminar kebangsaan guna mengungkapkan fakta-fakta sejarah terkait masa kecil Soekarno terutama yang menyebutkan keterkaitan Soekarno dengan Jombang. Hal ini disampaikan Pj Bupati Teguh Narutomo ketika sambutan di Zona A alun-alun Jombang, Selasa (15/10/2024).

“ Seminar ini bertujuan untuk memberikan ruang untuk melakukan kajian sejarah yang mendalam khususnya terkait peran Jombang dalam perjalanan hidup masa kecil Soekarno,” ujarnya.

Lanjut Teguh, seminar kebangsaan akan membahas berdasarkan arsip-arsip sejarah yang valid dan bukti-bukti kesejarahan yang autentik agar dapat meluruskan dan memperjelas berbagai versi yang beredar mengenai sejarah masa kecil Soekarno.

“ seminar kebangsaan tidak hanya menambah khazanah ilmu pengetahuan sejarah kita tetapi juga membangun semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa, forum ilmiah yang bersifat kebangsaan maupun diskusi kesejarahan perlu terus didorong agar mengakar dalam budaya intelektual khususnya di kalangan generasi muda,” ucapnya.

Pj Bupati Jombang berpesan kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan segala media yang ada baik media konvensional maupun digital agar diskusi cerah bisa menjangkau audiens yang lebih luas terutama kaum muda.

“ Seminar kebangsaan juga dapat berperan penting sebagai sumber referensi dalam upaya menyempurnakan materi dan istilah bus mata pelajaran sejarah di tingkat pendidikan nasional, seminar tidak hanya menuruti peran tokoh-tokoh sejarah bangsa tetapi juga mengisi celah-celah pengetahuan yang selama ini belum banyak diungkap dalam kurikulum pendidikan kita,” ungkapnya.

Disamping membahas Soekarno, seminar kebangsaan juga memiliki arti yang penting dalam upaya untuk terus mengenang dan memperjuangkan jejak-jejak perjuangan Gus Dur (KH.Abdurrahman Wahid)

“ Gus Dur tidak hanya dikenal sebagai sosok pemimpin agama tapi juga sebagai tokoh bangsa yang berjuang untuk keadilan toleransi dan demokrasi, Selain itu Gus Dur selalu memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebhinekaan yang menjadi pondasi kuat Indonesia,” paparnya.

Seminar kebangsaan adalah sebuah upaya penting untuk memastikan bahwa jasa dan perjuangan Gus Dur yang luar biasa bagi bangsa ini diakui secara resmi oleh negara. Gus Dur bukan hanya milik Nahdlatul ulama atau Jombang tetapi milik seluruh bangsa Indonesia.

“ Saya berharap hasil seminar dapat menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan kita memajukan kajian-kajian kesejarahan yang berbasis pada data dan fakta,” pungkasnya.(Rd/Nyf).