Jombang, Gerdupapak.com – Curah hujan tinggi yang yang melanda wilayah Kabupaten Jombang mengakibatkan beberapa Desa dan Kecamatan terendam banjir.

Akhir-Akhir ini kondisi cuaca di Jawa Timur khususnya Kabupaten Jombang curah hujan mangalami kenaikan, mengakibatkan warga sulit untuk beraktivitas dan kekurangan bahan pokok. Hal ini disampaikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Wiko Birawa Filipe Dias Quintas ketika diwawancarai di Kantor BPBD Jombang, Selasa (10/12/2024).

“ Kami akan siap melakukan hal apa saja yang terkait dengan kedaruratan seperti evakuasi, dapur umum, dropping makanan siap saji kepada masyarakat terdampak bencana alam khususnya banjir,” ujarnya.

Lanjut Wiko, proses penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak bencana alam, BPBD Kabupaten Jombang akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait atau unit yang membidangi agar melakukan upaya minimalisir potensi bencana alam sehingga tidak terjadi di wilayah lain.

“ Saat ini bencana alam khususnya banjir terjadi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Jombang seperti Kecamatan Kesamben, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Jogoroto hingga Kecamatan Jombang pun ikut terdampak,” ucapnya.

Menurut Wiko, Kecamatan di Kabupaten Jombang dengan dampak paling parah yakni di Kecamatan Kesamben karena merupakan hilir yang mengakibatkan air turun ke daerah tersebut.

“ Selain itu curah hujan selama 3 hari ini mencapai 100–150 mm/hari yang mengakibatkan air sungai meluap, dan masih banyak hambatan di saluran saluran atau pintu air yang memicu air tidak terbuang sampai ke Brantas sehingga meluap ke daerah warga,” ungkapnya.

Pemerintah Daerah telah melakukan beberapa upaya, termasuk membersihkan pintu air di Kecamatan Kesamben agar aliran air dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan air segera surut.

“ Selain bentuan saat bencana kami juga mengantisipasi pasca bencana, karena saat itu pasti banyak masyarakat yang mengalami sakit seperti gatal, batuk dan demam. Kami bersama Dinas Kesehatan akan melakukan koordinasi terkait dengan pengobatan hal tersebut,” paparnya.

Wiko menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Teknis untuk perbaikan tanggul ataupun jembatan yang mengalami kerusakan.

“ Saya menghimbau kepada masyarakat supaya tidak membiasakan diri membuang sampah ke sungai, karena dapat mengakibatkan tersumbatnya sungai dan mengakibatkan luapan air. Tradisi seperti inilah yang harus dihilangkan,” pungkasnya.(Rd/Nyf).