Jombang, Gerdupapak.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jombang segera realisasikan Rumah Hunian Sementara (Huntara) bagi 29 Rumah warga yang terdampak bencana longsor di Kecamatan Wonosalam dengan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Jombang Agung Hariadi melalui Kabid perumahan Wahyu Budi Utomo menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perkim akan segera membuatkan Huntara bagi warga Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam yang rumahnya terdampak bencana longsor.

” Rencananya, ada sebanyak 29 rumah warga yang terdampak, tapi kami menunggu konfirmasi dari Kepala Desa setempat terkait berapa warga yang siap menempati rumah hunian sementata (Huntara) tersebut,” ujar Kepala Dinas Perkim melalui Kabid Perumahan Wahyu Budi Utomo ketika diwawancarai di kantor Perkim, Rabu (12/2/2025).

Lanjut Wahyu, mengingat pilihan warga terdampak juga beragam. Misalnya, ada yang ingin ikut keluarganya serta ada yang punya rumah lain untuk ditempati, jadi penggunaan anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan.

” Estimasi anggaran untuk membuat Huntura bagi 29 rumah warga yang terdampak sekitar 900 Juta rupiah lebih. Tetapi ada beberapa warga yang ikut keluarganya, jadi kita hanya membutuhkan tidak sampai 29 rumah. Ukuran Huntara per hunian adalah 4×5 meter” ucapnya.

Wahyu menjelaskan, sampai saat ini masih terdapat 16 Kartu Keluarga (KK) yang sudah menyetujui dan pihak Perkim siap untuk membangunkan Hunian sementara (Huntara) tersebut, sedangkan untuk tempat masih di Desa Sambirejo tapi beda Dusun.

” Sudah kami realisasikan untuk tempat Hunian semantara (Huntara) yang rawan bencananya kecil, karena memang jauh dari lokasi kejadian tersebut, Jadi untuk pemilihan lahan hunian sementata (Huntara) kita juga harus mempertimbangkan jarak untuk korban yang mungkin mengantar sekolah atau keladang dan mempermudah aktivitas sehari-hari warga yang terdampak” ungkapnya.

Wahyu berharap, dari Desa segera deal berapa KK yang siap untuk yang menempati Huntara tersebut, sehingga para warga yang sementara mengungsi di Balai Desa juga terbantu dengan adanya Huntara.(Rd/Nyf).