Jombang, Gerdupapak.com – Pagelaran wayang kulit semalan suntuk dengan lakon Pandawa Syukur menjadi puncak Riyaya Unduh-Unduh Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno, ditandai dengan penyerahan gunungan wayang oleh Ketua Panitia Riyaya Unduh-unduh Budi Prasetyo kepada Ki Dalang Rudi Gareng.

Turut hadir Bupati Jombang diwakili Staf Ahli bidang SDM dan Permasyarakatan Sudiro Setiono, Anggota DPRD Jombang Fraksi PKB Subur, Anggota DPRD Fraksi PDIP Dodit Eko Prasetyo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang diwakili Kasi Kebudayaan Anom Antono, Forkopimcam, Pendeta GKJW Mojowarno, segenap panitia serta masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Jombang sangat mengapreasi atas terselenggaranya Riyaya Unduh-unduh 2025, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah dan limpahan rejeki kepada jemaat GKJW. Hal ini disampaikan Bupati Jombang Warsubi melalui Staf Ahli bidang SDM dan Permasyarakatan Sudiro Setiono ketika sambutan di lapangan GKJW Mojowarno, Minggu (11/5/2025) malam.

“ Unduh-unduh berasal dari kata ‘Unduh’ yang artinya memetik atau memanen. Riyaya unduh-unduh adalah warisan budaya yang terbentuk dari perpaduan atara tradisi masyarakat jawa dan ajaran kristen,” ujarnya.

Lanjut Sudiro, dalam budaya jawa tradisi ini dikenal dengan panen raya dan penyimpanan hasil panen, melalui proses kulturisasi dengan ajaran kristen terbentuklah tradisi perayaan unduh-unduh yang mengandung nilai religi, solidaritas, moral, keindahan, ekonomis dan kebudayaan.

“ Unduh-unduh memiliki makna sebagai wujud persebahan dari hasil panen para jemaat GKJW kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh suka cita, sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas limpahan berkah” ucapnya.

Sudiro mengungkapkan, melalui arak-arakan yang menampilkan hasil bumi dan pentas seni, kita diajak untuk selalu meningkatkan keimanan serta kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“ Tradisi ini bukan hanya menjadi bagian dari identitas Jombang, melainkan menjadi warisan budaya yang patut kita jaga dan kita lestarikan untuk generasi mendatang,” ungkapnya.

Ia mengapresiasi kepada masyarakat, atas kerukunan dan keharmonisan lintas agama yang menjadi ciri khas di Kabupaten Jombang. Kerukunan ini menjadi cerminan dan semangat gotong royong serta persaudaraan yang telah mengakar kuat di Kabupaten Jombang.

“ Kami berharap kepada seluruh kaum nasrani melalui perayaan riyaya unduh-unduh, agar senantiasa menjaga keutuhan, kedamaian, dan kesejahteraan para umat. Mari bersama-sama memeprerat jalinan komunikasi yang baik, sehingga bisa mewujudkan Jombang maju dan sejahtera untuk semua,” pungkasnya.(Red).